• facebook
  • pinterest
  • sns011
  • twitter
  • dvbv (2)
  • dvbv (1)

3 Larangan dalam Rehabilitasi Stroke

Setelah stroke, beberapa pasien sering kehilangan kemampuan dasar berjalan.Oleh karena itu, keinginan pasien yang paling mendesak untuk memulihkan fungsi berjalannya.Beberapa pasien bahkan mungkin ingin mengembalikan kemampuan berjalan aslinya sepenuhnya.Namun, tanpa pelatihan rehabilitasi yang formal dan lengkap, pasien sering kali mengalami postur berjalan dan berdiri yang tidak normal.Namun masih banyak pasien yang tidak dapat berjalan mandiri dan membutuhkan bantuan anggota keluarga.

Postur berjalan pasien di atas disebut gaya berjalan hemiplegia.

 

Tiga Prinsip “JANGAN” Rehabilitasi Stroke

1. Jangan bersemangat untuk berjalan.

Pelatihan rehabilitasi pasca stroke sebenarnya merupakan proses pembelajaran kembali.Jika seorang pasien bersemangat untuk berlatih berjalan dengan bantuan keluarganya ketika ia sudah bisa duduk dan berdiri, maka pasien tersebut pasti akan mendapatkan kompensasi anggota badan, dan hal ini mudah mengakibatkan kesalahan dalam cara berjalan dan pola berjalan.Meskipun beberapa pasien dapat memulihkan kemampuan berjalan dengan baik menggunakan metode pelatihan ini, sebagian besar pasien tidak dapat menjadi lebih baik dalam beberapa bulan setelah serangan.Jika berjalan dengan paksa, kemungkinan besar mereka akan mendapat masalah.

Berjalan membutuhkan stabilitas dan keseimbangan.Pasca stroke, kemampuan keseimbangan pasien akan terpengaruh karena gerakan dan perasaan tidak normal pada anggota tubuh yang tidak berfungsi.Jika kita menganggap berjalan sebagai kaki kiri dan kanan yang berdiri bergantian, maka untuk menjamin postur berjalan yang baik, kita perlu menjaga keseimbangan satu kaki dalam jangka pendek dengan kemampuan pengendalian sendi pinggul dan lutut yang baik.Jika tidak, mungkin terjadi ketidakstabilan gaya berjalan, lutut kaku, dan gejala abnormal lainnya.

 

2. Jangan berjalan sebelum fungsi dasar dan kekuatan pulih.

Fungsi dasar pengendalian diri dan kekuatan otot dasar dapat memungkinkan pasien mengangkat kaki secara mandiri untuk menyelesaikan dorsofleksi pergelangan kaki, meningkatkan rentang gerak sendi, mengurangi ketegangan otot, dan menstabilkan kemampuan keseimbangan.Patuhi latihan fungsi dasar, kekuatan otot dasar, ketegangan otot, dan rentang gerak sendi sebelum memulai latihan berjalan.

 

3. Jangan berjalan tanpa bimbingan ilmiah.

Dalam latihan berjalan, perlu berpikir dua kali sebelum “berjalan”.Prinsip dasarnya adalah berusaha menghindari postur tubuh yang tidak normal dan mengembangkan kebiasaan berjalan yang salah.Latihan fungsi jalan kaki pasca stroke bukan sekedar “gerakan latihan inti” sederhana, melainkan suatu program latihan rehabilitasi yang kompleks dan dinamis yang perlu disesuaikan dengan keadaan pasien, sehingga dapat mencegah timbulnya gaya berjalan hemiplegik atau mengurangi dampak buruk dari gaya berjalan. gaya berjalan hemiplegia pada pasien.Untuk mengembalikan gaya berjalan yang “tampan”, rencana pelatihan rehabilitasi ilmiah dan bertahap adalah satu-satunya pilihan.

 

Baca selengkapnya:

Bisakah Pasien Stroke Mengembalikan Kemampuan Perawatan Diri?

Pelatihan Fungsi Anggota Badan untuk Stroke Hemiplegia

Penerapan Pelatihan Otot Isokinetik dalam Rehabilitasi Stroke


Waktu posting: 07 April-2021
Obrolan Daring WhatsApp!