• facebook
  • pinterest
  • sns011
  • twitter
  • xzv (2)
  • xzv (1)

Rehabilitasi Gangguan Tidur

Apakah kamu tidur nyenyak akhir-akhir ini?

Studi epidemiologi yang relevan menunjukkan bahwa kejadian gangguan tidur sangat tinggi, dan27% orang di dunia mengalami berbagai gangguan tidur.Gejalanya antara lain sulit tidur, selalu mengantuk, dan kurang tidur.Ketiga gejala umum ini masing-masing terjadi pada 61%, 52% dan 38% pasien.Sekitar 50% pasien mengalami dua atau lebih gejala pada saat bersamaan.

 

Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur kronis?

1, Terapi obat

Terapi obat memberikan efek yang cepat, namun tidak realistis untuk sepenuhnya menghindari reaksi obat yang merugikan.Oleh karena itu, kunci utama terapi obat adalah memperhatikan keseimbangan antara efek kuratif dan efek samping.Perhatikan perbedaan individu, dan prinsip pengendalian jumlah.Namun bagi ibu hamil, lansia yang mengonsumsi beberapa obat sekaligus, dan anak-anak tetap tidak dianjurkan menggunakan obat untuk masalah tidur.

 

2, Terapi kognitif

Psikoterapi adalah pilihan pertama untuk mengobati insomnia, dan terapi perilaku kognitif adalah metode yang paling banyak digunakan.Khasiatnya lebih baik dibandingkan pengobatan obat dalam jangka panjang.Tujuan utamanya adalah untuk membimbing pasien agar mendapatkan penilaian yang benar tentang penyebab dan kemungkinan akibat insomnia.Terapi kognitif dapat membantu pasien mengubah proses kognitif dan kebiasaan tidur yang buruk, mengurangi tekanan psikologis, dan akhirnya mencapai perubahan pola tidur yang efektif.

 

3, Terapi restriktif

Terapi restriktif adalah metode yang paling banyak dipelajari dan berguna dalam pengobatan insomnia.Titik operasinya adalah sebagai berikut:

1. Hanya ketika Anda merasa mengantuk Anda dapat pergi tidur, dan Jika Anda tidak dapat tidur, tinggalkan kamar Anda;

2. Jangan melakukan apapun yang tidak berhubungan dengan tidur di tempat tidur;

3. Tidak peduli berapa lama Anda tidur tadi malam, pertahankan waktu bangun yang teratur;

4. Hindari tidur siang di siang hari.

Terapi restriktif biasanya diterapkan pada pasien dengan gangguan tidur ringan, namun harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan epilepsi, gangguan bipolar, dan parasomnia.

 

4, Terapi relaksasi

Terapi relaksasi dapat membantu pasien mengalihkan perhatian, merilekskan tubuh dan pikiran, serta menghindari pengaruh kecemasan emosional di malam hari terhadap tidur.Hipnosis, pelatihan relaksasi otot progresif, pelatihan pernapasan perut, meditasi, biofeedback, yoga, dll. merupakan teknik relaksasi yang umum digunakan.

 

5, Terapi faktor fisik

Terapi faktor fisik memiliki efek samping yang lebih sedikit dan penerimaan yang lebih tinggi pada pasien, dan merupakan pengobatan tambahan yang umum digunakan.Terapi cahaya, terapi biofeedback dan elektroterapi merupakan rekomendasi klinis.

 

6, Kinesioterapi

Kinesioterapi dapat meningkatkan aliran darah otak yang kondusif bagi pemulihan fungsi korteks serebral.Selain itu dapat meredakan tekanan, menghilangkan emosi buruk, hingga mengatur tidur.

Laporan menunjukkan bahwa latihan aerobik memiliki efek serupa dengan hipnotik.Namun saat ini penelitian mengenai resep olah raga untuk insomnia kronis belum dilakukan secara mendalam, terutama dalam pemilihan intensitas olah raga, durasi dan lain sebagainya, masih kurangnya indeks acuan dan standar yang terpadu.Oleh karena itu, jumlah olahraga yang tepat merupakan salah satu faktor utama kinesioterapi yang tidak pasti, yang perlu dieksplorasi lebih lanjut.


Waktu posting: 12 Oktober 2020
Obrolan Daring WhatsApp!