• facebook
  • pinterest
  • sns011
  • twitter
  • xzv (2)
  • xzv (1)

Rehabilitasi Osteoporosis

Osteoporosis Dapat Menyebabkan Patah Tulang

Patah tulang pinggang atau patah tulang belakang pada lansia sebenarnya disebabkan oleh osteoporosis dan mudah sekali disebabkan oleh terjatuh sekalipun.Terkadang, ketika gejala neurologis setelah cedera tidak terlihat jelas, patah tulang mudah terabaikan, sehingga menunda waktu pengobatan yang optimal.

Bagaimana Jika Lansia Mengalami Fraktur Lumbar?

Jika lansia berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan tidak dapat menjalani operasi, pengobatan konservatif adalah satu-satunya pilihan.Namun memerlukan tirah baring dalam jangka waktu lama yang mudah menyebabkan pneumonia, trombosis, luka baring, dan penyakit lainnya.Jadi meski pasien terbaring di tempat tidur, mereka tetap perlu berolahraga dengan benar di bawah bimbingan dokter dan anggota keluarga untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi komplikasi.

 

Pasien dapat memakai penyangga torakolumbal setelah 4-8 minggu terbaring di tempat tidur untuk pergi ke toilet dan bangun dari tempat tidur untuk berolahraga.Masa rehabilitasi biasanya memakan waktu 3 bulan, dan pengobatan anti osteoporosis diperlukan pada periode ini.

 

Untuk pasien lain yang kondisi fisiknya baik dan dapat mentoleransi pembedahan, disarankan untuk melakukan pembedahan dini.Mereka dapat berjalan sendiri keesokan harinya setelah operasi, dan hal ini secara efektif dapat mengurangi pneumonia dan komplikasi lainnya.Metode pembedahan mencakup teknik fiksasi internal dan semen tulang, yang mempunyai indikasi tersendiri, dan dokter akan membuat rencana pembedahan yang sesuai.

 

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Patah Tulang Lumbar?

 

Pencegahan dan pengobatan osteoporosis merupakan kunci untuk mencegah patah tulang pinggang pada usia paruh baya dan lanjut usia.

 

Bagaimana Mencegah Osteoporosis?

1 Nutrisi dan pola makan

Langkah pertama untuk mencegah osteoporosis adalah dengan menjaga pola makan yang tepat.Beberapa lansia tidak mau mengonsumsi makanan kaya kalsium karena pola makan yang tidak sehat atau alasan lain yang dapat memicu osteoporosis.

Diet yang masuk akal harus mencakup:

Berhenti merokok, alkohol dan minuman berkarbonasi;

Minum lebih sedikit kopi;

Pastikan banyak tidur, dan paparan sinar matahari 1 jam setiap hari;

Perbanyak makan makanan kaya protein dan isoflavon secara tepat, seperti susu, produk susu, udang, dan makanan yang mengandung vitamin C;ada juga kacang-kacangan, rumput laut, telur, sayuran, daging, dll.

 

2 Latihan dengan intensitas yang sesuai

Olahraga dapat meningkatkan dan mempertahankan massa tulang, meningkatkan kadar hormon seks serum, dan meningkatkan pengendapan kalsium dalam jaringan tulang, yang merupakan cara terbaik untuk mempertahankan massa tulang dan memperlambat pengeroposan tulang.

Olah raga yang cocok untuk orang paruh baya dan lanjut usia antara lain jalan kaki, berenang, dll. Olah raga sebaiknya mencapai intensitas tertentu namun tidak berlebihan, dan jumlah olah raga yang disarankan adalah sekitar setengah jam sehari.

 

Bagaimana Mengobati Osteoporosis?

 

1, Kalsium dan Vitamin D

Ketika makanan sehari-hari tidak memenuhi kebutuhan kalsium seseorang, suplemen kalsium tambahan diperlukan.Namun suplemen kalsium saja tidak cukup, diperlukan multivitamin termasuk vitamin D.Osteoporosis bukanlah masalah yang bisa diatasi hanya dengan mengonsumsi tablet kalsium saja, namun yang lebih penting adalah pola makan seimbang.

 

2, obat anti osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, osteoblas lebih lemah dibandingkan osteoklas, sehingga obat yang menghambat kerusakan tulang dan mendorong pembentukan tulang juga penting bagi pasien osteoporosis.Obat-obatan yang relevan harus digunakan secara wajar di bawah bimbingan dokter.

 

3, Pencegahan bahaya

Bagi penderita osteoporosis, permasalahan terbesarnya adalah mudahnya mengalami patah tulang.Jatuh pada lansia osteoporosis kemungkinan besar menyebabkan patah tulang radius distal, patah tulang kompresi lumbal, dan patah tulang pinggul.Sekali patah tulang terjadi, maka akan menimbulkan beban yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya.

Oleh karena itu, bahaya seperti terjatuh, batuk parah, dan olahraga berlebihan harus dihindari.


Waktu posting: 31 Agustus-2020
Obrolan Daring WhatsApp!