• facebook
  • pinterest
  • sns011
  • twitter
  • dvbv (2)
  • dvbv (1)

Metode Rehabilitasi Stroke

Apa Metode Rehabilitasi Stroke?

1. Gerakan Aktif

Ketika anggota tubuh yang mengalami disfungsi dapat mengangkat dirinya sendiri secara aktif, fokus pelatihan harus pada memperbaiki postur tubuh yang tidak normal.Kelumpuhan anggota badan seringkali disertai dengan pola pergerakan yang tidak normal setelah stroke selain melemahnya kekuatan.Dan itu bisa terjadi pada ekstremitas atas dan bawah.

 

2. Latihan Sit-up

Posisi duduk menjadi landasan dalam berjalan dan beraktivitas sehari-hari.Jika pasien dapat duduk, hal ini akan memberikan kenyamanan yang besar untuk makan, buang air besar & buang air kecil serta pergerakan anggota tubuh bagian atas.

 

3. Latihan Persiapan Sebelum Berdiri

Biarkan pasien duduk di tepi tempat tidur, dengan kaki terpisah di lantai, dan dengan dukungan anggota tubuh bagian atas, tubuh perlahan miring ke kiri dan ke kanan.Ia secara bergantian menggunakan anggota tubuh bagian atas yang sehat untuk mengangkat anggota tubuh bagian atas yang mengalami disfungsi, dan kemudian menggunakan anggota tubuh bagian bawah yang sehat untuk mengangkat anggota tubuh bagian bawah yang mengalami disfungsi.5-6 detik setiap kali.

 

4. Latihan Berdiri

Selama latihan, anggota keluarga harus memperhatikan postur berdiri pasien, biarkan kaki berdiri sejajar dengan jarak kepalan tangan di tengah.Selain itu, sendi lutut tidak boleh ditekuk atau diluruskan secara berlebihan, telapak kaki sepenuhnya menginjak tanah, dan jari-jari kaki tidak boleh dikaitkan ke tanah.Berlatihlah selama 10-20 menit setiap kali, 3-5 kali sehari.

 

5. Latihan Jalan Kaki

Bagi pasien hemiplegia, latihan jalan kaki merupakan hal yang sulit, dan anggota keluarga harus memberikan kepercayaan diri dan mendorong pasien untuk terus berolahraga.Jika anggota tubuh yang mengalami disfungsi sulit untuk melangkah maju, lakukan latihan tanda waktu terlebih dahulu.Setelah itu, berlatihlah berjalan perlahan dan bertahap, lalu latih pasien untuk berjalan mandiri.Anggota keluarga dapat membantu pasien untuk menggerakkan anggota tubuhnya yang mengalami disfungsi ke depan sejauh 5-10 meter setiap kali.

 

6. Pelatihan Step-up dan Step-down

Setelah melatih keseimbangan di tanah datar, pasien dapat melakukan latihan step-up dan step-down.Di awal harus ada perlindungan dan pendampingan.

 

7. Pelatihan Kekuatan Inti Batang

Latihan seperti rollover, sit-up, keseimbangan duduk, dan latihan bridge juga sangat penting.Mereka dapat meningkatkan stabilitas batang tubuh dan memberikan landasan yang baik untuk berdiri dan berjalan.

 

8. Terapi Wicara

Beberapa pasien stroke, terutama penderita hemiplegia sisi kanan, sering kali mengalami gangguan pemahaman atau ekspresi bahasa.Anggota keluarga harus memperkuat komunikasi nonverbal dengan pasien pada tahap awal, seperti tersenyum, membelai, dan memeluk.Penting untuk merangsang keinginan pasien untuk berbicara dari isu yang paling mereka pedulikan.

Latihan bahasa juga harus mengikuti prinsip langkah demi langkah.Pertama, latih pengucapan [a], [i], [u] dan apakah akan mengungkapkannya atau tidak.Bagi mereka yang menderita afasia serius dan tidak dapat mengucapkan, gunakan anggukan dan gelengan kepala alih-alih ekspresi suara.Lakukan latihan berhitung, menceritakan kembali dan induksi bibir secara bertahap, dari kata benda ke kata kerja, dari satu kata ke kalimat, dan secara bertahap meningkatkan kemampuan ekspresi verbal pasien.


Waktu posting: 15 Juni 2020
Obrolan Daring WhatsApp!